Sudah menjadi kebiasaan saat bosan ditambah kalut melanda,
pelariannya harus jalan-jalan. Pas banget lelah-lelahnya jadi single fighter di
kantor, pas banget sahabat saya, Nisa dari Kawan Jalan, mengajak piknik. Piknik
kali ini murni karena kami berdua, si mamah-mamah muda bau kencur, butuh piknik.
Dan Nisa mengajak saya dan sejumlah kawan dari eks kantor lama kami untuk
glamping (glamour camping) di Curug Nangka, Bogor.
Glamping sudah menjadi hal yang biasa untuk saat ini. Sebut
saja di Bogor, sudah banyak spot-spot yang dijadikan lahan khusus untuk tempat
glamping. Ngapain aja sih glamping? Sebenarnya sih buat yang belum pernah
kemping pakai tenda beneran, glamping bisa menjadi percobaan awal yang sangat
menyenangkan. Gimana gak menyenangkan? Kita tidak perlu mendirikan tenda untuk
bermalam, karena sudah didirikan dan diisi perlengkapan tidur seperti Kasur,
bantal dan selimut. Kalau kemping biasa kita sibuk mencari spot untuk buang
hajat, glamping camp biasanya sudah menyediakan toilet.
Menuju Curug Nangka sendiri masih belum ada transportasi
umum yang menuju langsung kesana. Kalau mau, bisa menyewa angkot dari Stasiun
Bogor menuju Curug Nangka. Tapi hati-hati, di pertigaan menuju kawasan Taman
nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS) biasanya akan ketemu okamsi (orang kampung
situ) yang biasa narik bayaran lagi per orang @ 5000, atau naik ojek menuju
tempat yang dituju. Jangan khawatir, kalo punya kendaraan pribadi, ga musti
mikir-mikir bayar okamsi di pertigaan, langsung caw aja. Cuma, nanti harus
bayar retribusi 2 gerbang masuk TNGHS.
Herman Lantang Camp (HLC) sendiri posisinya tidak jauh dari
gerbang kedua TNGHS. 500 meter dari gerbang kedua, kita sudah disuguhi
pemandangan camp-camp untuk glamping. Bagi yang belum siap trekking ke Curug
Nangka, HLC juga menyediakan kolam buatan yang menyerupai sungai berbatu-batu.
Ada juga kolam renang ala-ala yang cocok banget untuk keluarga yang menginap
dengan membawa anak kecil. Dingin gak sih? Sejuk, gak dingin yang menggigit banget,
enaklah buat orang kota yang tiap hari kenanya udara sejuk AC.
Tenda di HLC muat maksimal sampai 4 orang, walau sebenernya
itu tenda untuk 6-8 orang. Demi kenyamanan bersama, kalo kata Opa Herman, si
empunya HLC. Fasilitasnya sendiri, di samping tenda ada kamar mandi (wc duduk +
shower), ada lampu dan colokan listrik di tiap tenda, dapat sarapan (roti
biasanya), dan kita bisa memilih untuk dimasakkan makan siang atau malam cukup
dengan membayar 20-25ribu (untuk lauk ayam/ ikan, dan sebagainya) atau 15 ribu
(untuk lauk telur, dan sebagainya). Praktis khan? Ada bonusnya juga, bisa
kenalan sama Opa Herman Lantang, the legend yang juga sahabat Soe Hok Gie, si empunya glamping camp ini.
Kapan lagi bisa ‘menjamah’ alam tanpa banyak pikiran?
For further info:
For reservation:
For further info:
For reservation:
- Call/ text/ Whatsapp: 0811439315
- BBM: 5D607112
- Traveloka
- Agoda
waha sri banget ya, seruuu
ReplyDeleteiyaa seru bangeeet, salam kenal yaa :)
Deletehihihihi okamsi....bisa aja julukannya deh :D
ReplyDeletebtw, aku blom pernah coba glamping..padahal lagi heits banget ya glamping ini...
worth to try banget mbades, aku aja ketaguhan mau ngajak birru kesana bulan depan. mungkin bs dicoba sebelum ke sulawesi :)
Deletewah asyik juga tempatnya untuk plesiran kesana
ReplyDeletehijau dan segarrr
Aduh, kok seru! Dari kemarin pas liat di IG lo, udh kabita. Makasih infonya Prita, lengkap sama kontaknya pula :)
ReplyDeletewahahah mbak lita, masa aku br baca komenmu ini *maap maap*
Deletemonggo loh mbak, aku aja gak bosen kesini. siapa tau Langit suka diajak kesini :)
aiiihh pritaaaa dirimu ternyata sudah jalan2 ke banyak tempat yaaa,,kalo aku beloman, bapaknya rada susyaaah klo weekend diajak keluar pdhl gw pengen biar ryu seneng jg. Nice info neng!
ReplyDeletehihihi, gw emang hobi traveling print! hahaha sempatkan dong ah, biar lebih semangat untuk hidup :)
Deleteseru dan bagus yah, boleh saya izin share tulisannya diwebsite saya ?
ReplyDelete