Tuesday, October 13, 2020

#30DaysWritingChallenge | DAY 13

"Favorite Books"

Postingan tentang film dan buku dalam #30DWC ini, mungkin akan jadi postingan paling subjektif. Tapi, nggak apa-apa, ya. Namanya juga sharing, hihi.

Jadi, sebenarnya saya hanya suka baca novel. Baca buku lain juga, sih. Kayak buku-buku jurnalistik pas zaman kuliah. Tapi, itu khan karena kewajiban saja, hehe. Novel pertama saya adalah Cintapuccino karya Icha Rahmanti. Saya punya novel ini di tahun 2005. Novel ini hadiah ultah dari mantan pacar (ehem). Saya suka dengan tutur bahasa Icha dalam novel perdananya itu. Jadi, sebel tapi sayang sama Nimo, tokoh yang jadi obsesi si tokoh utama dalam novel ini. Sejak membaca novel ini, saya mulai tergila-gila dengan novel chick-lit karya penulis lainnya. 

Tahun 2006, saya mulai suka dengan novel-novel karya Ika Natassa. Saya beli novelnya yang berjudul A Very Yuppy Wedding (AVYW). Lagi-lagi, saya nggak salah pilih. Saya suka gaya bahasa Mbak Ika (sok kenal, err tapi 'agak kenal', sih. I tellya later) yang kalau zaman sekarang dibilangnya 'anak Jaksel' banget. To be honest, saya banyak belajar bahasa Inggris dari novel-novel dia. Jadi tahu juga tentang makanan dan tempat makan enak di Jakarta. Sejak AVYW, saya mulai menyukai novel-novel Mbak Ika hingga sekarang. Khususnya, yang berjudul Divortiare dan The Architecture Of Love. Saking sukanya sama novel-novel yang Mbak Ika tulis, saya pernah tergabung dalam proyek salah satu novelnya yang berjudul Twivortiare, di mana tahun lalu kisah dalam novel tersebut sudah diangkat menjadi film.

Saya juga menyukai novel-novel karya Fanny Hartanti. Novel pertamanya yang saya beli dan langsung suka adalah C'est La Vie. Ceritanya tentang kisah tiga wanita Indonesia yang tinggal dan mempunyai pasangan asli Belanda. Gaya bahasanya yang santai dan lugas, bikin saya jatuh cinta berkali-kali tiap membaca ulang novelnya itu. 

Selain ketiga penulis novel di atas, saya juga menyukai novel-novel karya Valiant Budi, Clara Ng, Dewie Sekar, Sitta Karina, Windry Ramadhina, dan lainnya. Ada satu novel, sih, yang terkenang sampai sekarang, tapi sedih banget novel itu entah ada di mana sejak saya pindah. Novel itu berjudul Menguak Duniaku, karya duet antara R. Prie Prawirakusumah dan Ramadhan KH. Novel itu saya beli saat ada bazar buku di selasar kampus, sekitar tahun 2007. Ceritanya bertema LGBT, tapi ditulis dengan gaya bahasa yang memikat sehingga saya bisa terus-terusan ingin membacanya. Manis sekali jalan ceritanya. Huhuhu, semoga bisa ketemu lagi, deh, dengan novel itu. 

Berhubungan dengan profesi saya saat ini, 10 tahun terakhir tuh saya agak tergila-gila gimanaaa gitu kalau lihat buku anak. Ada satu buku anak karya Clara Ng yang saya sukaaaaaa banget. Judulnya Dongeng 7 Menit. Saya beli ini saat saya hamil Birru. Cerita, bahasa, dan juga ilustrasinya menariiik banget. Banyak kisah yang merupakan spin off dari legenda yang sudah ada. Contohnya, banyak fabel yang menceritakan bahwa kancil anak nakal. Di buku ini, kancil digambarkan sebagai sosok yang pintar dan rajin. Atau, kisah tentang hiu yang suka senyum. Logikanya, mana ada hiu yang suka senyum atau ramah, bukan. Tapi, Clara Ng menulis kisahnya dengan apik sekali agar di bayangan anak-anak kisah hewan-hewan tersebut tidak selalu dianggap miring atau negatif. 

Itulah buku-buku dan penulis favorit saya. Saya memang lebih suka novel atau buku karya penulis lokal daripada terjemahan atau yang berbahasa asing. Semoga menginspirasi, ya. Sampai jumpa di tantangan berikutnya, ya! :)

Anda sedang membaca artikel tentang #30DaysWritingChallenge | DAY 13 dan anda bisa menemukan artikel #30DaysWritingChallenge | DAY 13 ini dengan url https://pritasyalala.blogspot.com/2020/10/30dayswritingchallenge-day-13.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel #30DaysWritingChallenge | DAY 13 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link #30DaysWritingChallenge | DAY 13 sumbernya.

No comments:

Post a Comment