Wednesday, October 28, 2020

#30DaysWritingChallenge | DAY 28

"Write about Loving Someone"

Di sepanjang kisah percintaan saya, kayaknya saya yang paling sering jatuh cinta sama orang, deh. Hahaha! Tapi, seringkali juga cintanya bertepuk sebelah tangan, sih. Ada yang memang karena nggak suka sama saya, ada yang kasihan, ada yang malah sukanya sama sahabat saya, ada yang juga malah jadiin saya taruhan. Kayaknya, hampir bisa dihitung dengan jari yang berdasar karena suka sama suka. 

Seperti yang pernah saya ceritain di sini, saya pernah suka banget sama senior Paskibra saat SMA. Semacam love at the first sight gitu, deh. Saya nekat menembak dia di minggu pertama saya masuk SMA. Surprisingly, saya langsung diterima. Belum sebulan kami jadian, ternyata dia sudah punya pacar. Nggak cuma 1, tapi 2, hahaha! Bodohnya, karena sayang banget sama dia, saya masih mau berpacaran sama dia. Ah, dasar cinta buta.  

Semasa kuliah, saya pernah naksir berat sama senior saya. Secara fisik, sih, kayaknya nggak jadi incaran cewek-cewek. Soalnya buluk dan cuek abis gayanya, hahaha. Tapi, dia super perhatian. Kami sempat dekat, eh taunya dia naksir sahabat saya. Tapi, saya nggak lantas patah hati, sih. Malah saling jadi tempat curhat dan berteman hingga sekarang. 

Soal suka sama suka, mungkin terjadi di kisah percintaan terakhir saya. Seru aja, sih, rasanya sama-sama suka di waktu yang pas. Terlebih, awalnya juga udah sama-sama jadi teman, dekat, jadi masing-masing semacam kayak nggak perlu mengulang cerita tentang kesukaan dan tentang diri sendiri lagi. Mostly, kami menghabiskan banyak waktu untuk mengobrol dan saya sangat menikmatinya. Kenapa di waktu yang pas? Karena saya merasa seperti diangkat dari titik terendah yang pada saat itu sedang saya alami. Dia nggak cuma menyayangi saya dari 'sampulnya' aja, tapi juga trauma, masa lalu, dan ketidaksempurnaan saya. Karena berawal dari teman, saat kini berpasangan pun kami kerap kali memposisikan diri sebagai teman. Saya nggak pernah canggung membicarakan pekerjaan yang saya jalani, walau seringnya saya yang malah suka kurang paham (dan sabar) saat dia membicarakan pekerjaannya. Kami juga sangat menghormati privasi masing-masing, dari sekadar tak saling kepo dengan isi ponsel dan memiliki jatah me time masing-masing. Contohnya, saya dengan Netflix dan dia dengan games serta sesi olahraganya.

Jujur, ini salah satu tantangan tulisan terberat, deh. Saya tumben bingung mau nulis dari segi apa, hahaha. Jadi, mungkin terkesan agak sama dengan beberapa tema dari tantangan sebelumnya. Sekian untuk #30DWC hari ini. Sampai jumpa besok!


Anda sedang membaca artikel tentang #30DaysWritingChallenge | DAY 28 dan anda bisa menemukan artikel #30DaysWritingChallenge | DAY 28 ini dengan url https://pritasyalala.blogspot.com/2020/10/30dayswritingchallenge-day-28.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel #30DaysWritingChallenge | DAY 28 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link #30DaysWritingChallenge | DAY 28 sumbernya.

No comments:

Post a Comment