Saturday, October 24, 2020

#30DaysWritingChallenge | DAY 24

"Lesson Learned"

Di sepanjang hidup setiap orang, berapapun usianya, pasti banyak melewati kejadian dan pelajaran. Ada yang harus ditinggal orang tua di usia muda, ada yang harus dihadapi dengan orang tua yang menikah lagi, dihadapi dengan kebangkrutan, kehilangan, kelahiran, kebahagiaan, atau apa pun itu namanya. Begitu pun saya. 

Bapak saya pensiun ketika saya masuk SMP di tahun 1999. Adik saya saat itu baru duduk di kelas 6 SD.  Sebenarnya, tidak ada yang berubah dari pensiunnya bapak saya. Dari sebelum bapak pensiun, kami juga sudah hidup sederhana. Tapi, seperti ada tuntutan 'tidak langsung' dari ibu, agar kami selalu juara kelas agar gampang naik ke jenjang sekolah berikutnya--terlebih sekolah negeri. Sebuah peristiwa terjadi saat saya lulus SMP, saya hampir tidak diterima di SMA negeri. Sebenarnya, pilihan itu ada, tapi karena jaraknya yang jauh, ibu langsung menolak mentah-mentah opsi tersebut. Saya ingat sekali Bapak berkata: "mau sekolah di negeri atau swasta, nggak masalah, tapi kamu harus punya tujuan, mbak. Mau kuliah di negeri? Go for it". Singkat cerita, saya bersekolah di SMA swasta. Nilai saya tidak pernah mengecewakan hingga lulus, dan syukurnya benar-benar berkuliah di universitas negeri pada akhirnya. 

Saat saya masih satu rumah dengan orang tua, saya kerap bertengkar dengan adik saya. Ibu selalu berkata: "ribut melulu, sih. Kalau ibu mati kalian masih ribut begini, mau jadi apa?". Terkadang, kami menganggapnya ini hanya salah satu caranya agar kami kembali akur. Tapi, ketika situasi membuat kami harus bersatu dan akur saat ibu sakit, lalu bapak meninggal, dan akhirnya ibu menyusul bapak, Saya bersyukur kami sudah dalam keadaan yang jauh lebih baik. 

Mungkin masih ada sedikit rasa penyesalan saat saya memilih untuk keluar dari sebuah BHMN dan balik menjadi karyawan di sebuah perusahaan swasta. Hal itu mengingat perjuangan untuk mendapatkannya, seperti saat melakukan tes tertulis dan wawancara saat hamil muda. Wah, berat sekali rasanya! Tapi, saya belajar banyak. Kalau ada seseorang atau sebuah lembaga yang hanya melihat kita sebelah mata, terlebih dari prestasi yang sudah kita capai, dan memilih orang yang lebih pandai 'cari perhatian', ya tinggalin aja dan move on cepat-cepat. Cari tempat atau orang yang bisa menghargai kita dengan sepadan. 

Begitu pun saat memilih seseorang untuk berdampingan dengan kita. Saya banyaaak sekali belajar dari orang tersayang. Untuk tidak terlalu ambil pusing dengan perasaan atau hal nggak penting, untuk merasa bodo amat dengan orang yang secara nyata menghabiskan waktu kita, untuk selalu sabar dan tenang saat dihadapi masalah--karena pasti ada banyak opsi untuk menyelesaikannya, untuk selalu menyayangi tanpa letih, dan untuk tetap pantang menyerah untuk selalu belajar. Terima kasih 💙

Anda sedang membaca artikel tentang #30DaysWritingChallenge | DAY 24 dan anda bisa menemukan artikel #30DaysWritingChallenge | DAY 24 ini dengan url https://pritasyalala.blogspot.com/2020/10/30dayswritingchallenge-day-24.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel #30DaysWritingChallenge | DAY 24 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link #30DaysWritingChallenge | DAY 24 sumbernya.

No comments:

Post a Comment