"Ways to win my heart"
Mungkin beberapa dari cara yang saya suka berikut, ya juga diharapkan banyak orang dari orang lain di sekitar mereka. Dan sebagai catatan, mungkin ini cara-cara yang sudah/sedang saya lalui. So, here they are.
Little gesture(s) but not too much. Saya paling suka diperhatikan. Sedikit sebal kalau dicuekin atau baru dicari ketika butuh. Tapi, saya paling nggak suka caper atau ada orang yang caper. Saya terima-terima aja kok kalau tiap hari ditanya via chat "sedang apa", "sudah makan", atau sekadar bilang " i love you". Buat saya, pertanyaan-pertanyaan sederhana macam itu sebagai tanda kalau masing-masing saling ada. And that's enough.
Wangi, rapi, dan mandiri. No need to explain.
Pekerja keras.
Punya selera humor yang sama. Saya gampang dibuat ketawa sama candaan receh. Paling nggak suka, candaan ala bapak-bapak yang sedikit garing dan (sedikit) porno.
Ngobrolin hal-hal yang (kebetulan) saya suka. Saya suka jalan-jalan cari jajanan, tempat minum kopi yang enak, jalan-jalan ke museum, traveling, nonton film, dan penikmat musik. Ngobrolin hal-hal itu, minimal nyambung, udah berkesan buat saya. Seperti menghargai lawan bicara tapi bukan sebagai bentuk cari perhatian.
Jujur. Saya paling suka dengan orang yang jujur--siapa juga yang enggak suka lah ya hahaha. Jujur tentang apa saja. Tentang apa yang dirasa, tentang sikap masing-masing, tentang hal yang disuka atau tidak disuka, apa saja.
Peka dan perasa. Nah, jarang nih ada laki-laki yang peka dan perasa. Jarang, ya, bukan nggak ada. Hihihi.
Memuji pada tempat dan waktu yang tepat. Saya tumbuh sebagai anak yang hampir nggak pernah dipuji oleh orang tua (seingat saya, ya). Makanya, dulu terkadang saya (dengan sedih) berusaha keras untuk memenangkan hati keduanya. Suatu ketika, ada orang yang pernah memuji saya dengan tulus, dalam waktu dan porsi yang tepat. Tidak berlebihan, pas sekali. Padahal, dia hanya memuji tentang suatu hal berat yang bisa saya lewati sendiri. Pujiannya juga hanya sekadar "So proud of you". Saya menanggapinya dengan menangis.
Memberi kritikan membangun. Terkadang, saya suka down kalau ada yang memberi kritik. Tiba-tiba, jadi insecure dan nggak percaya diri. Nah, jarang nih ada yang bisa memberi kritikan kepada saya tapi yang nggak bikin insecure. Ada, kok. Dengan catatan, bersedia juga kalau dikritik balik. Hehe.
Mungkin ini postingan paling random dari postingan lain. Tapi, itu saja, sih, yang ada di kepala saya. See ya!
No comments:
Post a Comment